Oleh : Igusti Firmansyah, S.Sos
Birokrasi sebenarnya adalah sebuah kata yang terdiri
empat huruf. Birokrasi adalah ide yang menjadi puncak dari ketidak rasionalan
dan ketidak efisienan. Birokrasi di bayangkan sebagai perintang dan gangguan
bagi “orang yang rajin”. Konotasi umum ini mencerminkan seberapa jauh
birokrasi dapat berbeda dari apa yang dimaksud dalam teori, yakni bentuk
administrasi berskala besar yang paling rasional dan efisien.
Apakah citra umum atau citra teoritis yang paling
benar dalam keadaan sesungguhnya adalah soal penting, mengingat dunia modern
semakin birokratis, urban, dan sekuler. Dibarat kegiatan pemerintahan dan
birokrasi berdasarkan asas manfaat, berkembang serempak : “masing masing adalah
bagian dari yang lain”. System politik yang matang, sebagian memerlukan aspek
non politik agar tercapai kapasitasmajerial yang memadai. Birokrasi menyediakan
aspek non politik ini.
Weber mengemukakan sejumlah alasan bagi birokratisasi dunia modern. Pertama, perkembangan ekonomi uang. Weber
menyatakan, bila para pejabat di upah dengan produksi atau komoditi ketimbang
dengan uang, maka struktur birokrasi secara bertahap akan berubah. Alasan kedua
adalah karena tugas tugas administrative di Negara modern secara kuantitatif
dan kualitatif semakin meningkat. Persyaratan teknis unutk mengelola Negara
besar dan rumit, denga segala kebutuhan social, politik, dan ekonomi yang harus
dipenuhi, memerlukan tipe administrasi birokratis. Alasan ketiga, birokrasi inilah
yang terunggul di antara bentuk bentuk administrasi lainnya.
Sejauh menyangkut Negara sedang berkembang, kita dapat
menamahkan dua alasan lagi : pertama,
bangsa bangsa ini sedang berusaha memahatkan tempat buat mereka sendiri di
dunia yang di dominasi oleh masyarakat legal-rasional; satu satunya harapan
mereka adalah dengan membangun secepatnya masyarakat legal rasional mereka
sendiri. Kedua, bangsa bangsa sedang
berkembang mengahadapi tekanan dari rakyat yang menuntut pelayanan, dan sama
pentingnya tuntututan kesempatan kerja dari golongan terpelajar.
Mydral menemukan pemborosan yang kian meningkat di pihak
pemerintah di Negara Negara asia yang memperkejakan pegawai golongan rendah
dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada yang sebenarnya dibutuhkan. Tetapi
bagi Negara sedang berkembang justru inilah dilemma politik sebenarnya. Bila
mengambil kebijakan yang berlawanan dengan tuntutan kesempatan kerja dan
pelayanan yang semakin meningkat itu, maka taruhannya adalah ancaman serius
terhadap stabilitas pemerintahan.
Jadi, baik di Negara modern maupun di Negara yang
sedang memodernisasi diri, telah terjadi proses birokratisasi. Bahwa
modernisasi memerlukan birokratisasi. Karena birokrasi telah menjadin bagian
integral dari dunia modern, kita tentu bertanya mengenai pengaruh
birokratisasi. Segera tampak, bahwa citra umum mengenai birokrasi sebagai
penghalang perubahan, dalam kasus tertentu meungkin benar. Selanjutnya, di
Negara sedang berkembang birokrasi mungkin secara efektif merintangi
pembangunan politik melalui perkembangannya yang sangat cepat dan dengan
demikian menjadi sedemikian kuatnya sementara aspek pemerintahan lainnya
semakin lemah.
Tetapi meskipun potensinya sedemikian besar untuk
melumpuhkan perubahan, namun birokrasi berperan penting dalam proses
modernisasi. Kenyataan menunjukan bahwa birokrastisasi merupakan unsur yang
sangat diperlukan dalam modernisasi. Di negara lain yang melaksanakan
modernisasi,
Birokratisasi telah diterima sebagai bagian penting pembangunan dan masalah
yang dihadapi lebih menyangkut bagaimana membuat birokrasi dapat berperan
sebagaimana mestinya ketimbang mengurangi atau menghentikan pertumbuhannya.
Disamping masalah khusus birokrasi, Negara sedang
berkembang merasakan birokrasi menjadi masalah karena alasan yang berkaitan
dengan keunikan situasi sosio-historis mereka. Pertama, hingga taraf tertentu birokrasi harus dikembangkan sebelum cara cara
tradisional di hapus. Ini menyebabkan birokrasi menjadi sistem politik dan persaudaraan yang seyogyanya
diabaikan dalam pelaksanaan birokrasi, justru mungkin memainkan peranan
dominan.
Pola perilaku tradisional serupa yang mungkin terus
berlaku di tingkat birokrasi yang lebih rendah, menghalangi upaya pemerintah
dalam melaksanakan program besar secara baik dan impersonal yang bermaksud
menguntungkan rakyat banyak. Ini bukan dimaksud untuk mengatakan bahwa ikatan
kekeluargaan dan persahabatan tidak ada dalam kehidupan birokrasi Negara
modern; masalahnya seberapa jauh ikatan tersebut mempengaruhi hubungan antara
birokrasi dan rakyat.
Negara yang sudah ada birokrasinya selama masa kolonial pun masih menghadapi berbagai masalah sosial lain selama proses modernisasi. Sifat paternalistik dan otoriter dari adminsitrasi birokrasi harus
diganti; birokrat harus memperbesar lagi perasaan sama dan senasibnya dengan
rakyat. Birokrasi di zaman kolonial diciptakan dengan tujuan yang berbeda dari
tujuan membangun bangsa. Birokrasi di zaman kolonial direncanakan untuk
menjamin pelaksanaan hukum dan peraturan kolonial serta untuk mengelola
pajak. Birokrasi tak dapat dengan mudah menghasilkan perubahan fungsinya secara
radikal.
Peran Birokrasi terhadap
Modernisasi
Namun demikian, seperti dikemukakan Dube,
birokrasi akan memainkan peranan penting dalam modernisasi. Birokrasi
mengandung “manusia dengan motivasi progresif, pengalaman administrasi yang
luas, dan merupakan gudang yang kaya dengan pengetahuan”. Disamping menyatukan
sumber daya manusia, Spengler mengemukakan 4 cara
birokrasi mempermudah pembangunan ekonomi :
1.
Birokrasi
dapat menyediakan pelayanan umum dan peraturan hukum yang perlu sebagai prasyarat pembangunan, termasuk
UU dan peraturan, uang dan organisasi perbankan, dan aparatur administrasi yang
diperlukan usaha ekonomi.
2.
Birokrasi
dapat membantu mengubah struktur sumber daya suatu Negara serta mengelolanya
sehingga menjadi lebih menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi.
3.
Di
negara yang kekurangan pengusaha swasta, birokrasi dapat ,membentuk BUMN atau
jenis badan usaha lain yang akan melengkapi inisiatif bagi pembangunan ekonomi.
4.
Di
negara yang lebih maju, birokrasi dapat menciptakan kebijakan pajak, fiscal dan
investasi yang akan menopang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Jadi, birokrasi Negara dapat memainkan peranan penting
di setiap tingkat pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat pun
jelas tidak akan mengurangi peranan penting birokrasi ini, justru akan
menancapkan akar birokrasi lebih dalam lagi ke dalam kehidupan bangsa. Memang
ada kecendrungan berlawanan dalam organisasi birokrasi tertentu; artinya,
sejumlah unsur
non-birokrasi tertentu dan sejumlah debirokratisasi tertentu mungkin ditemukan
di dalam organisasi secara individual. Namun kecenderungan umum adalah menuju
peningkatan birokratisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar